Menjadi Pemimpin Yang Berkembang Bersama Tim

09 Jul 2024 G-Trust Learning

Lydia Agustina, seorang perempuan muda yang lahir dan besar di Bekasi, telah menunjukkan bakat kepemimpinannya sejak usia dini. Berbekal pendidikan S1 Ilmu Komunikasi dari Universitas Jenderal Soedirman, Lydia telah menorehkan berbagai prestasi dalam dunia organisasi dan profesional.

Perempuan kelahiran 24 Agustus 2000 tersebut mengawali perjalanannya sejak duduk di bangku sekolah dasar, di mana ia aktif mengikuti kegiatan pramuka. Ketertarikannya pada kegiatan organisasi terus berlanjut hingga masa SMP dan SMA, di mana ia aktif dalam OSIS dan berbagai ekstrakurikuler. Ketika melanjutkan studi di perguruan tinggi, Lydia semakin serius dalam mengembangkan kemampuan kepemimpinannya melalui berbagai organisasi mahasiswa.

Baca juga: Menjaga Semangat di Tengah Kesibukan Akademis dan Profesional

Menurut Lydia, tantangan terbesar dalam berorganisasi adalah beradaptasi dengan kultur dan sumber daya manusia yang ada, serta menangani program kerja yang kompleks. Namun, baginya, kunci sukses terletak pada keberanian untuk mencoba. “Terkadang kita takut memulai sesuatu, terutama menjadi pemimpin. Namun, bagaimana cara kita mengelola keresahan tersebut dan siap menanggung risiko adalah hal yang harus dilakukan,” ujarnya.

Lydia pernah bergabung dengan sebuah organisasi yang baru berjalan selama dua tahun. Meskipun tidak menjabat sebagai pimpinan utama, perannya sebagai kepala bidang sangat signifikan. Organisasi tersebut menghadapi tantangan besar karena bidang yang digelutinya memerlukan keahlian khusus dan terdiri dari empat divisi dengan jumlah SDM yang banyak, yang mayoritas belum memiliki keterampilan memadai.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Lydia menerapkan pendekatan personal agar suasana kerja menjadi nyaman. Ia membiarkan anggotanya mengobservasi, berpraktik, dan belajar dari pengalaman sebelum memberikan arahan yang tepat. Pendekatan ini tidak hanya membangun SDM dalam bidangnya, tetapi juga mempengaruhi SDM di bidang lain yang berinteraksi dengan bidangnya.

Lydia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi. Baginya, konsep work-life balance bukan sekadar bekerja selama delapan jam dan kemudian off, tetapi lebih kepada mengenali batas lelah dan tahu kapan harus beristirahat. "Kita bisa menjadikan rekan kerja sebagai teman diskusi dan teman bermain untuk menjaga semangat dan tidak terlalu lelah," katanya.

Baca juga: Tips Menulis Resume Profesional Setelah Mengikuti Pelatihan Prakerja

Sebagai pemimpin, Lydia percaya bahwa memiliki batasan dalam bersikap dengan tim dan menjadi contoh yang baik sangat penting. “Menjadi leader itu bukan berarti kita punya kekuasaan dan kebebasan, tetapi justru penuh batasan untuk menjaga cara kerja yang efektif bagi tim,” jelasnya.

Dalam situasi mendesak yang memerlukan pengambilan keputusan cepat, Lydia selalu mengutamakan prinsip kehati-hatian. Ia mempertimbangkan banyak hal, mulai dari menganalisis kondisi hingga mencari tahu kekuatan tim dan peluang yang ada. “Keputusan yang perlu diambil bukan hanya cepat tetapi juga tepat, dengan risiko yang minim,” ujarnya.

Lydia menyadari pentingnya memiliki mentor dalam perjalanan kariernya. Baginya, mentor bisa berasal dari siapa saja di sekitarnya yang memberikan inspirasi. “Sebagai observer, aku merasa memiliki mentor akan cukup membantu aku melihat, memikirkan hingga melakukan sesuatu yang tidak pernah terbayang olehku,” katanya.

Pencapaian terbesar Lydia bukan hanya saat target timnya tercapai, tetapi ketika ia dan timnya berkembang bersama dalam proses mencapai target tersebut. “Aku merasa bisa bermanfaat buat mereka, dan yang aku tinggalkan bukan sekadar achievement tim saja, tapi ada kemampuan baru yang tumbuh buat orang sekitarku,” jelasnya.

Lydia juga mengakui bahwa kegagalan adalah bagian dari proses yang membentuk dirinya. “Ketika gagal pasti ada rasa kecewa, namun itu bisa jadi booster untuk menjadi lebih baik. Aku selalu mengevaluasi setiap proses yang sudah pernah aku lalui untuk belajar dari kesalahan tersebut,” tuturnya.

Baca juga: Sosok Inspiratif di Balik Kesuksesan Profesional dan Olahraga

Bagi Lydia, menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah. Tanggung jawab atas banyak orang dan apa yang mereka lakukan adalah beban yang berat. Namun, ia percaya bahwa mengelola diri sendiri dalam menerima masalah adalah kunci untuk mampu mengelola tim menghadapi masalah tersebut. “Setidaknya bertanggung jawab atas apa yang sudah kamu mulai meski diiringi rasa takut sekalipun,” tutupnya.

Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Lydia Agustina terus menginspirasi banyak orang melalui kepemimpinannya yang penuh integritas dan keberanian. Di usia yang masih muda, Lydia telah menunjukkan bahwa dengan keberanian untuk mencoba dan belajar dari kegagalan, kita bisa mencapai hal-hal besar dalam hidup.

Ingin Kerja Sama dengan Kami?

Bergabung bersama kami dalam mewujudkan generasi gemilang.

Ingin dapat uang tambahan?

Jadi mitra G-Trust Learning dan dapatkan banyak keuntungan sekarang!

suitable-img
Webinar Panduan Mendaftar Prakerja

Pendampingan agar kamu bisa lolos Program Kartu Prakerja

suitable-img